Rabu, 19 Oktober 2011

“PENALARAN INDUKTIF”


 
PENGERTIAN PENALARAN SECARA UMUM

Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasiempirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yangsejenis juga akan terbentuk proposisi ± proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisiyang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yangsebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannyadiperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa,sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupakata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) danpenalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukankebenaran konklusi dari premis.Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitasberpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan adapenalaran tanpa proposisi. Bersama ± sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akanterbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Ataudapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasildari rangkaian pengertian.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran.Kebenaran dapat dicapai jika syarat ± syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
1.

Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatuyang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
http://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/1-711e50fe56.png
 
2
.

Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semuapremis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formalmaupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dariaturan ± aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yangdijadikan sebagai premis tepat.
J
ENIS-
J
ENIS PENALARAN

1.

Penalaran Induktif 
2.

Penalaran Deduktif 
 PENALARAN INDUKTIF
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwakhusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuanbaru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalarandeduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secaracanggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
J
enis-jenis penalaran induktif adalah :Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulanumum. Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
http://htmlimg2.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/2-2880a9439e.jpghttp://htmlimg2.scribdassets.com/4e6p4mr2bkvncou/images/2-2880a9439e.jpg
 
 Pernyataan ³semua bintang sinetron berparas cantik´ hanya memiliki kebenaran probabilitaskarena belum pernah diselidiki kebenarannya.Contoh kesalahannya:Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasiGeneralisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.Contoh: sensus penduduk 
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidikiditerapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurnaGeneralisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:1.

Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2
.

Sampel harus bervariasi.3.

Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Kausalitas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segalakejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya,merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan
 
keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dantidak diliputi keraguan apapun.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinyabentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkankesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertiantersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai,yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas,pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilankonklusi pasangan.
Penalaran induktif dibagi menjadi 3 jenis yaitu :1
.
Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambilkesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atausebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian.Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, danlain-lain.Contoh :Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.Generalisasi : Semua presenter berita berparas cantik.
 
Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitaskarena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Macam-macam Generalisasi :
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi
2
, yaitu :
a
.
Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.Contoh :Setelah bertanya pada masing-masing mahasiswa kosma H
2
tentang kewarganegaraanmereka, kemudian disimpulkan bahwa : Semua mahasiswa kosma H
2
adalah warga negaraIndonesia. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu kewarganegaraan masing-masing mahasiswa, kita selidiki tanpa ada yang ketinggalan.
b
.
Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yangberlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.Contoh :Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yangsuka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yangsuka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke tingkat pastisebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak generalisasi ini jauh lebih praktis dan lebihekonomis dibandingkan dengan generalisasi sempurna.
Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada
2(
Gorys Keraf, 1994 : 44-45),yaitu :a
.
Tanpa Loncatan Induktif 
 
“PENALARAN INDUKTIF”
Oleh :
PUTRI WULANDARI
21209608
3EB13

 
PENGERTIAN PENALARAN SECARA UMUM

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasiempirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yangsejenis juga akan terbentuk proposisi ± proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisiyang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yangsebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannyadiperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa,sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupakata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukankebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitasberpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan adapenalaran tanpa proposisi. Bersama ± sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Ataudapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasildari rangkaian pengertian.



Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran.Kebenaran dapat dicapai jika syarat ± syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

1.       Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatuyang memang benar atau sesuatu yang memang salah

2.       Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semuapremis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formalmaupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dariaturan ± aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yangdijadikan sebagai premis tepat.

JENIS-JENIS PENALARAN

1.    Penalaran Induktif 
2.    Penalaran Deduktif 

PENALARAN INDUKTIF
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwakhusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuanbaru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalarandeduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secaracanggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

Jenis-jenis penalaran induktif adalah :

A.  Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulanumum.

·         Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
·         Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
·         Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.

Pernyataan semua bintang sinetron berparas cantik hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
·         Contoh kesalahannya: Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

B.     Kausalitas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segalakejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya,merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dantidak diliputi keraguan apapun.

C. Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinyabentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

D.  Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkankesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertiantersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai,yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas,pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilankonklusi pasangan.

Penalaran induktif dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1.Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambilkesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian.Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, danlain-lain.

Contoh 1 :
·         Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
·         Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
·         Generalisasi : Semua presenter berita berparas cantik.

Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Macam-macam Generalisasi :
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi 2, yaitu :

1.Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.

Contoh :
Setelah bertanya pada masing-masing mahasiswa kosma H2 tentang kewarganegaraan mereka, kemudian disimpulkan bahwa : Semua mahasiswa kosma H2 adalah warga negaraIndonesia.
Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu kewarganegaraan masing-masing mahasiswa, kita selidiki tanpa ada yang ketinggalan.

2. Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

Contoh 1 :
Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yangsuka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.
Contoh 2 :
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke tingkat pasti sebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak generalisasi ini jauh lebih praktis dan lebih ekonomis dibandingkan dengan generalisasi sempurna.

Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.       Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.       Sampel harus bervariasi.
3.       Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.


Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada 2(Gorys Keraf, 1994 : 44-45) , yaitu :

a.    Tanpa Loncatan Induktif 

Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan,sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya,diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.

Contoh :
Rino suka bermain bola basket.
Randy juga suka bermain bola baket.
Ari suka bermain sepak bola.
Dapat disimpulkan bahwa ketiga anak tersebut suka bermain bola.

b.    Dengan Loncatan Induktif 
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namunfakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebutatau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yangdiajukan.
Contoh :
Niko suka bermain gitar.
Ria suka bermain piano.
Nina suka bermain biola.
Dapat disumpulkan bahwa anak-anak komplek Pelita suka bermain alat musik.

2.Analogi
Penalaran Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogidapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkankesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:

1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.Contoh :

Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki,ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu,seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran,dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya denganmendaki gunung untuk mencapai puncaknya.

1.    Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang salingberhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalanbecek. Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagaiberikut:

a)   Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapatmenyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebabkadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihatpada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.

Contoh :
·         Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmupengetahuan.
·         Pengetahuan mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia.
·         Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yangmemiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.

b) Akibat sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapidalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.

Contoh :
Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkanmembunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya oerhatian dari orang tua dan pengaruhmasyarakat, pengaruh televisi dan film cukup besar.

3) Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsungmenyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.   
keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dantidak diliputi keraguan apapun.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinyabentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkankesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertiantersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai,yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas,pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilankonklusi pasangan.
Penalaran induktif dibagi menjadi 3 jenis yaitu :1
.
Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambilkesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atausebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian.Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, danlain-lain.Contoh :Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.Generalisasi : Semua presenter berita berparas cantik.
 
Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitaskarena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Macam-macam Generalisasi :
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi
2
, yaitu :
a
.
Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.Contoh :Setelah bertanya pada masing-masing mahasiswa kosma H
2
tentang kewarganegaraanmereka, kemudian disimpulkan bahwa : Semua mahasiswa kosma H
2
adalah warga negaraIndonesia. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu kewarganegaraan masing-masing mahasiswa, kita selidiki tanpa ada yang ketinggalan.
b
.
Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yangberlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.Contoh :Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yangsuka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yangsuka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke tingkat pastisebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak generalisasi ini jauh lebih praktis dan lebihekonomis dibandingkan dengan generalisasi sempurna.
Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada
2(
Gorys Keraf, 1994 : 44-45),yaitu :a
.
Tanpa Loncatan Induktif 
 
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan,sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya,diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.Contoh :Rino suka bermain bola basket. Randy juga suka bermain bola baket. Ari suka bermain sepak bola. Dapat disimpulkan bahwa ketiga anak tersebut suka bermain bola.
b
.
Dengan Loncatan Induktif 
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namunfakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebutatau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yangdiajukan.Contoh :Niko suka bermain gitar. Ria suka bermain piano. Nina suka bermain biola. Dapat disumpulkanbahwa anak-anak komplek Pelita suka bermain alat musik.
2.
Analogi
Penalaran Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogidapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkankesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2
. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.Contoh :
 
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki,ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu,seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran,dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya denganmendaki gunung untuk mencapai puncaknya.
3
.
Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang salingberhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalamkehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalanbecek. Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia.Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagaiberikut:a) Sebab akibatSebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapatmenyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebabkadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukankemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihatpada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.Contoh :Belajar menurut pandangantradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlh ilmupengetahuan. ³Pengetahuan´ mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuanmemegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yangmemiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.b) Akibat sebab
 
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapidalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.Contoh :Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanyaterlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam.Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkanmembunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya oerhatian dari orang tua dan pengaruhmasyarakat, pengaruh televisi dan film cukup besar.3) Akibat-akibatAkibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa ³akibat´langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.Contoh :Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsungmenyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itupenyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar