Rabu, 21 Desember 2011

paragraf deduktif


PUTRI WULANDARI
21209608
3 EB 13

PARAGRAF DEDUKTIF

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.

1.     kalimat utama berada di awal paragraf.
2.     kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.

ANALISIS PARAGRAF DEDUKTIF
  • Metode deduktif merupakan deduktif yang menerapkan hal-hal umum terlebih dahulu kemudian hal-hal yang khusus, maka dari itu kalimat utama atau kalimat topik berada diawal paragraf, kemudian diikuti dengan kalimat penjelas.
  • Kalimat penjelas mendukung kalimat utamanya.
  • Tekhniknya adalah umum-khusus.
  • Kalimat penjelas dapat berisi bukti, contoh, ilustrasi, data statistik, perincian dan sebagainya

Kegiatan ultah panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu peserta bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape dan ratusan hiburan lainnya.
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
*yang bergaris bawah adalah kaliamat utamanya

Dalam paragraf deduktif, ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat diatur dengan ide yang bersifat umum (premis mayor), diletakkan pada bagian awal, dan diikuti dengan ide yang bersidat khusus. Penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat topik lebih dahulu (pada awal paragraf), kemudian dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Kalau digambarkan, organisasi paragraf deduktif itu akan tampak seperti berikut.
Ide Umum
khusus 1
khusus 2
khusus 3
khusus 4
khusus 5
Penjelas (ide penunjang) dapat berupa bukti, contoh, ilustrasi, data statistik, perincian, dan sebagainnya. Bukti dapat diambil dari hasil pengamatan (observasi) atau hasil penelitian yang sahih. dalam paragraf deduktif, kalimat yang berisi ide pokok ditempatkan diawal paragraf.
Contoh :
Tertawa itu dapat menyehatkan jiwa. Dalam penelitian ilmiah telah dibuktikan bahwa tertawa itu dapat membebaskan manusia dari berbagai kemelut, misalnya stress dan bentuk-bentuk ketegangan jiwa yang lain. Dengan tertawa, tentunya tertawa setulusnya, manusia dapat meredakan ketegangan dan dapat mengurangi masalah yang dipikirkan. Beban berat masalah yang dialami menjadi berkurang, sehingga seseorang dapat memecahkan dengan pikiran sehatnya. Berdasarkan penelitian tentang tertawa disimpulkan bahwa orang yang senang tertawa pada umumnya awet muda dan panjang umur.
*Contoh paragraf deduktif :
Beberapa cara agar kesehatan tubuh selalu terjaga dengan baik. Cara tersebut dapat dilakukan dengan cara,
- Berolahraga secara teratur, dengan berolahraga kesehatan tubuh akan selalu terjaga.Karena dengan melakukan olahraga racun-racun yang ada didalam tubuh akan terbakar dan keluar manjadi keringat. Olahraga banyak macamnya,dengan cara yang ringan adalah dengan joging atau senam pagi. Dan untuk yang menyukai olahraga yang berat,bisa dengan sepak bola,fitnes dan lain-lain.- Makan teratur, dengan selalu berusaha makan dengan cara teratur kesehatan tubuh akan dapat selalu terjaga. pabila mempunyai kesibukan yang sangat padat, kadang-kadang hampir setiap orang melupakan makan. Padahal makan adalah kebutuhan yang tidak bisa di tunda-tunda lagi.- Istirahat yang cukup, setelah melakukan berbagai macam kegiatan langkah selanjutnya agar kesehatan tubuh bisa selalu terjaga dengan baik adalah istirahat yang cukup. sudagh pastinya jangan pernah begadang hingga larut malam.


PARAGRAF DEDUKTIF


ANALISIS PARAGRAF DEDUKTIF
  • Metode deduktif merupakan deduktif yang menerapkan hal-hal umum terlebih dahulu kemudian hal-hal yang khusus, maka dari itu kalimat utama atau kalimat topik berada diawal paragraf, kemudian diikuti dengan kalimat penjelas.
  • Kalimat penjelas mendukung kalimat utamanya.
  • Tekhniknya adalah umum-khusus.
  • Kalimat penjelas dapat berisi bukti, contoh, ilustrasi, data statistik, perincian dan sebagainya

Rabu, 19 Oktober 2011

Demam Berdarah (DBD)


Demam Berdarah (DBD)
Oleh :
Putri Wulandari
21209608
3eb13
Demam berdarah dengue, istilah kedokterannya Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina (dominan) dan beberapa spesies Aedes lainnya, yang tersebar luas di rumah-rumah dan Tempat Umum di seluruh wilayah Indonesia, kecuali pada ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut.
Di Indonesia sendiri, keempat tipe virus Dengue dapat ditemukan, dan yang dihubungkan dengan gejala DHF yang parah adalah tipe 3. Kekebalan (imunitas) terhadap satu jenis virus tidak berlaku untuk infeksi jenis virus lainnya, bahkan dapat menimbulkan reaksi yang kurang menguntungkan bagi tubuh. Jumlah kasus DHF utamanya meningkat pada musim hujan dimana sumber air bersih bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes tersedia dimana-mana, jika tidak dilakukan program pembersihan lingkungan yang baik.
Penyakit Demam Berdarah adalah penyakit menular yang berbahaya,dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila (Filipina) pada tahun 1953, selanjutnya menyebar ke berbagai negara.Di Indonesia penyakit DBD ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan DKI Jakarta.Kini diseluruh Propinsi sudah terjangkit penyakit ini.
Untuk mencegah dan membatasi penyebaran penyakit DBD, setiap keluarga perlu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dengan cara " 3M "

Apa Saja Tanda-Tandanya ?
Gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi (masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan gejala) 3-8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan tidak didapatkan. Namun jika tidak, dapat timbul beberapa kondisi sebagai berikut:


  1. Demam tinggi mendadak, >38° C, 2-7 hari
  2. Demam tidak dapat teratasi maksimal dengan penurun panas biasa
  3. Mual, muntah, nafsu makan minum berkurang
  4. Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)
  5. Nyeri kepala, pusing
  6. Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata
  7. Wajah kemerahan
  8. Nyeri perut
  9. Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare
Jika seluruh atau beberapa gejala diatas ditemukan pada seseorang, maka secara medis orang itu didiagnosis menderita Demam Dengue (Dengue Fever).
Adapun tanda-tanda seseorang menderita Demam Berdarah Dengue (DHF) adalah jika didapatkan:
  1. Demam tinggi mendadak >38°C selama 2-7 hari
  2. Adanya manifestasi perdarahan spontan, seperti bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan tangan dan kaki), mimisan, perdarahan gusi, perdarahan yang sulit dihentikan jika disuntik atau terluka
  3. Pembesaran organ hepar (hati) dan limpa
  4. syok
Kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah:
  1. Adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit < 150.000/mm³ (normalnya 150-450 ribu/mm³)
  2. Hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat 20% dari nilai normalnya.
Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang yang mengalaminya didiagnosis menderita DHF. Berdasarkan tanda-tanda diatas pula, DHF dibagi atas beberapa derajat, yaitu:
  1. DHF derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi perdarahan yang tampak hanya dengan Uji Torniquet positif.
  2. DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan (mimisan, bintik-bintik merah)
  3. DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
  4. DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS), penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.

Apakah Semua Penderita DHF Perlu Dirawat ?
Jawabannya: Tidak. Rata-rata penderita atau keluarga penderita mulai menyadari sakitnya pada DHF grade I-II, dan keduanya tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, kecuali jika penderita sangat sulit minum dan makan, yang biasanya terjadi pada anak kecil. Yang memerlukan perawatan dan pemantauan intensif hanya DHF grade III-IV, karena fatalitas yang mungkin terjadi. Jadi janganlah kita tergesa-gesa memaksakan perawatan di Rumah Sakit, apalagi jika demamnya baru berlangsung selama 2-3 hari dan kondisi penderita masih cukup baik, masih mau makan dan minum. Selain karena sifat penyakit ini yang sebenarnya dapat sendiri dengan perbaikan kondisi penderita, kita juga dapat menghindari pengeluaran biaya yang tidak perlu dan kontaminasi kuman yang mungkin terjadi di rumah sakit.
Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah ?
Pengobatan DHF sesungguhnya bersifat suportif dan simtomatik, artinya tidak memerlukan obat untuk kausanya (seperti antivirus). Yang paling ditekankan adalah nutrisi dan hidrasi alias makan dan minum yang cukup. Lebih ditekankan untuk minum yang banyak, untuk mengatasi efek kebocoran plasma darah dan meningkatkan jumlah trombosit. Setidaknya, memenuhi kebutuhan cairan harian per harinya, yang dapat dihitung dengan rumus:
  1. Dewasa: 50 cc/kg BB/hari
  2. Anak:
·         Untuk 10 kg BB pertama: 100cc/kg BB/ hari
·         Untuk 10 kg BB kedua: 50 cc/kg BB/ hari
·         Untuk 10 kg BB ketiga dan seterusnya: 20 cc/kg BB/hari
Contoh: Anak fulan 8 tahun dengan BB 23 kg, berarti kebutuhan cairan perharinya adalah ((100×10) + (50×10) + (20×3))= 1560 cc
Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah kompres hangat dan penurun panas jika demam, vitamin penambah nafsu makan, antimuntah jika dibutuhkan. Perlu diingat juga bahwa penggunaan antibiotik tidak diperlukan pada kasus DHF murni (tanpa adanya infeksi bakterial). Jika ada diantara ukhti yang membawa pasien DHF berobat, dan kemudian mendapatkan resep antibiotik, bertanyalah pada dokter atau yang meresepkan tersebut apa kepentingannya, agar tidak terjadi pemborosan uang dan obat, dan membebani tubuh penderita.
Kapan Harus Waspada ?
Beberapa kasus DHF dapat berlanjut menjadi serius yang diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain seperti keganasan virus dan pertahanan tubuh yang lemah. Tanda-tanda yang menunjukkan penderita perlu mendapat pemeriksaan medis antara lain:
  1. Muntah darah segar (merah) atau muntah hitam
  2. Buang air besar berwarna hitam
  3. Sesak nafas yang makin lama makin sesak meski demam telah teratasi
  4. Nyeri perut yang makin nyata, diiringi dengan pembesaran lingkar perut
  5. Kesadaran menurun tanpa syok, nyeri kepala atau pusing hingga muntah nyemprot, pandangan makin lama makin kabur
Tanda-Tanda Syok
Tanda-tanda tersebut menggambarkan perembesan plasma yang tidak teratasi dan efek perdarahan dalam rongga tubuh (misalnya saluran cerna, otak) akibat trombosit yang terus turun. Penderita yang mengalami tanda diatas sebaiknya segera diperiksakan ke Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Lalu… Kapan Sembuhnya ?
DHF umumnya akan mengalami penyembuhan sendiri setelah 7-8 hari, jika tidak ada infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya memang baik. Tanda penyembuhan antara lain meliputi demam yang turun perlahan, nafsu makan dan minum yang membaik, lemas yang berkurang dan tubuh terasa segar kembali.
Nah saudariku, semoga informasi singkat diatas dapat menambah pengetahuan kita akan DB/DHF ini. Yang terpenting hendaknya kita selalu ingat bahwa Allah Ta’ala menciptakan segala sesuatu pastilah ada hikmahnya. Contoh kecil adalah penyakit ini, dimana virus yang ukurannya dalam skala nanometer, dapat menyebabkan sakit serius pada mahluk yang jauh lebih besar darinya, menunjukkan betapa lemahnya kita manusia di hadapan Sang Pencipta alam semesta.
Apa yang dimaksud dengan gerakan "3M"?
1. "Gerakan 3M" adalah kegiatan yang dilakukan secara serentak oleh seluruh masyarakat untuk memutuskan rantai kehidupan (daur hidup) nyamuk Aedes Aegypti, penular penyakit DBD
2. Daur hidup nyamuk Aedes Aegypti terdiri dari : telur,jentik dan kepompong. Telur,jentik dan kepompong hidup dalam air yang tidak beralaskan tanah dan akan mati bila airnya dibuang ke dalam got atau tempat pembuangan air lainnya.
3. Agar supaya telur,jentik dankepompong tersebut tidak menjadi nyamuk, maka perlu dilakukan 3M secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali yaitu
·         Menguras tempat-tempat penampungan air seperti tempayan, drum, bak mandi/bak wc dan lain-lain atau menaburkan bubuk abate
·         Menutup rapat-rapat tempat penampunganair, agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di dalamnya.
·         Mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng-kaleng bekas, plastik bekas dan lain-lain

Mengapa Perlu Menggerakkan Masyarakat dalam "3M" ?
1.    Penyakit DBD adalah penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian pada banyak orang
2.    Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aigiptin lain-lain
3.    Nyamuk ini tersebar luas di rumah-rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, Balai desa danlain-lain sehingga setiap keluarga dan masyarakat beresiko untuk tertular penyakit DBD
4.    Obat untuk penyakit DBD belum ada, dan vacsin untuk pencegahannya juga belum ada, sehingga satu-satunya cara untuk memberantas penyakit ini adalah dengan memberantas nyamuk Aedes Aegypti
5.    Cara tepat untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti adalah dengan memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya, yaitu tempat-tempat penampungan air dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang di rumah-rumah dan tempat-tempat umum sekurang-kurangnya seminggu sekali. Kegiatan ini dikenal sebaai Gerakan ”3M”
6.    Agar kita bebas dari ancaman penyakit DBD, maka kegiatan 3M ini harus dilakukan oleh seluruh masyarakat, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menggerakkan masyarakat dalam”3M”
Apa  yang perlu diketahui tentang Nyamuk Aedes Aegypti ?
A.       Daur Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air (TPA)   atau barang-barang yang memungkinkan air tergenang sedikit di bawah  
  1. Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk memerlukan waktu 7-10 hari
  2. Tiap 2 hari nyamuk betina menghisap darah manusia dan bertelur
  3. Umur nyamuk betina dapat mencapai 2-3 bulan sedangkan nyamuk jantan 14  hari

  B. Ciri – ciri nyamuk Aedes Aegypti

    1. Sifat-sifat Nyamuk Aedes Aegypti
·         Berwarna hitam dan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuhnya
·         Berkembangiak di tempat penampungan air dan barang-barang yang    memungkinkan air tergenang mis :
ü  Bak mandi/wc, tempayan, drum
ü  Tempat minumburung
ü  Vas bunga, pot tanaman air
ü  Kaleng, ban bekas,botol
·         Nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat berkembangbiak di selokan/got atau kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah
·         Biasanya menggigit (menghisap darah) pada pagi hari sampai sore hari
·         Mampu terbang sampai 100 m



2. Sifat-sifat Jentik Aedes Aegypti
·         Ukuran 0,5 – 1 cm
·         Selalu bergerak aktif dalam air
·         Gerakannya berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk     bernafas, kemudian turun kembali ke bawah dan seterusnya
·         Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegaklurus dengan permukaan air
    3. Sifat-sifat telur Nyamuk Aedes Aegypti
·         Ukurannya sangat kecil : 0,7 mm
·         Warna hitam
·         Tahan sampai 6 bulan di tempat kering

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)


Oleh :
Putri Wulandari
21209608
3 eb 13
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian psenyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana pengertiannya sebagai berikut :
1. Infeksi
Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan
Adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
3. Infeksi Akut
Adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru – paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract). Sebagian besar dari infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian. Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu :
* ISPA non- Pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk pilek
*Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain seperti kesukaran bernapas, peningkatan frekuensi nafas (nafas cepat).
Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa bersilia, udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior ke rongga hidung dan ke arah superior menuju faring.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Menurut WHO, sekresi lendir atau gejala pilek terjadi juga pada penyakit common cold disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan atau coronavirus. Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari. Sedangkan pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran nafas bagian atas. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasannya.