Apakah penyakit kista ovarium itu?
penyakit kista adalah kantong berisi
cairan,kista seperti balon berisi air,dapat tumbuh di mana saja jenisnya
bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium ( inding
telur ) Di sebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi
pada wanita di masa Reproduksinya sebagian besar kista terbentuk karena
perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid,produksi dan pelepasan
sel telur dari ovarium.
Gejala-gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak
menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi
adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam.
Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin
gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul,
kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk
memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala
mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai
kista ovarium:
- Perut terasa penuh, berat, kembung
- Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
- Haid tidak teratur
- Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
- Nyeri sanggama
- Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan
petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:
- Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
- Nyeri bersamaan dengan demam
- Rasa ingin muntah.
Salah satu pengobatan alami untuk
penyembuhan tumor ovarium kista dengan konsumsi jelly gamat dan Spirulina,
simak kisah nyata berikut :
Teripang sang Penumpas Kista : Kisah
Nyata –Sumber Majalah TRUBUS 447 – Februari 2007
Rosadiah tak habis pikir, keinginannya
menambah anak justru berujung penderitaan. Kista, kini berada dalam rahimnya.
Entah bagaimana daging itu bisa bertandang di tubuh wanita berusia 31 tahun
itu. Apalagi pertumbuhan penyebab kanker itu cukup pesat, enam sentimeter dalam
satu bulan. “Jika berbulan-bulan pasti membesar,” kata Diah.
Kenangan pahit itu bermula pada medio
2006. Ketika itu Diah dan suami, Cahyo, sepakat menambah keturunan setelah
Angela -anak pertamanya- tumbuh semakin besar dan ingin memiliki seorang adik.
Setelah berkonsultasi dengan ahli ginekologi dan obstetri, Diah diharuskan
mengkonsumsi obat penyubur rahim untuk mempercepat kehamilan. Obat itu diminum
satu tablet sehari. Betapa girangnya Diah, ketika siklus menstruasi yang
seharusnya datang sebulan kemudian, tak juga kunjung tiba. Ia berhati-hati
menjaga perut dari benturan apa pun.
Namun, kenyataan berkata lain.Tiga hari
setelah siklus menstruasi lewat, Diah jatuh dari tempat tidur. Flek kecoklatan
mengalir dari rahimnya. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, ia langsung
berkonsultasi ke ahli medis. Urine diperiksa untuk mengetes kehamilan.
“Hasilnya negatif”, kata wanita kelahiran 4 Januari 1975 itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar