PUTRI
WULANDARI
21209608
4EB13
AKUNTANSI INTERNASIONAL – TUGAS
1
A. Menjelaskan
dan Memahami Akuntansi
Internasional berbeda dengan Akuntansi lainnya.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi
internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap
perubahan lingkungan bisnis.
Dalam dunia usaha
akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi
yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional memiliki peran
yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah
untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas Negara
atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan
dinegara lain.
Berikut
ini karakteristik era ekonomi global:
1.
Bisnis
internasional
2.
Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional
3.
Ketergantungan
pada perdagangan internasional.
Ada
8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:
1.
Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi
memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.
Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum
kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan
pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya
histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk
menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standard
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative
tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.
Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede:
individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai
transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar Negara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap
perubahan lingkungan bisnis.
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam
masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat
digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Dalam
dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi
memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi
intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana
lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan
operasi lintas batas Negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada
para pengguna laporan dinegara lain.
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi
standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada
Negara tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi
internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana
perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis, struktur politik,
system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta
aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional
melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Ada
beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang
lainnya, Perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
1.
Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation)
2.
Batas negara
3.
Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
4.
Perpajakan Internasional
5.
Transaksi Internasional
B.
Menjelaskan dan Memahami Bagaimana Akuntansi Internasional Menjadi 3 Bidang yang Luas.
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang
yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1.
Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas
operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2.
Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada
para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau
proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3.
Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus
(auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran
dan komunikasi.
C.
Mengetahui Sejarah Akuntansi Internasional dan Trend Kebijakan Sektor
Keuangan Nasional.
Sejarah Akuntansi Internasional
Pada mulanya, akuntansi diawali dengan sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan
akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan
digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh luca paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) merupakan
praktik standar pencatatan transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi
pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian
klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah)
yang menjadi dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir
data mentah menjadi informasi yang berguna.
Luca pacioli lahir di italia tahun 1447, dia bukan akuntan
tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas
terkemuka di italia. Luca orang yang pertama mempublikasikan prinsip-prinsip
dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica
geometria proportioni et proportionalita pada tahun 1494. Namun banyak ahli
sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah
ide murni luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung
pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Lica
(Radebaugh, 1998). Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan
Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di
italia namun hamper disemua Negara eropa seperti jerman, belanda, inggris.
Akuntansi model akuntansi belanda di
ekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi perancis di polinesia dan
wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis. Kerangka pelaporan sistem
jerman berpengaruh di jepang, swedia, dan kekaisaran rusia. Paruh abad 20,
seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat, kerumitan masalah akuntansi
muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik
tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia
barat. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya
sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan
internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
Trend Kebijakan Sektor Keuangan Nasional
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank
Indonesia pada 10 Januari 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar
5,75%. Tingkat suku bunga tersebut dinilai masih konsisten dengan sasaran
inflasi tahun 2013 dan 2014, sebesar 4,5% ± 1%. Evaluasi menyeluruh terhadap
kinerja tahun 2012 dan prospek tahun 2013-2014 menunjukkan perekonomian
Indonesia tumbuh cukup tinggi dengan inflasi yang tetap terkendali dan rendah.
Kinerja tersebut tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank
Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makro dan momentum
pertumbuhan ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi dunia. Fokus
kebijakan Bank Indonesia saat ini diarahkan untuk mengelola keseimbangan eksternal
dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai kondisi fundamentalnya. Ke depan, Bank
Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial
serta mempererat koordinasi dengan Pemerintah untuk mengelola permintaan
domestik agar sejalan dengan upaya menjaga keseimbangan eksternal, mencapai
sasaran inflasi, dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi global pada
tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Perekonomian Indonesia pada 2012
tumbuh cukup tinggi sebesar 6,3% dan diprakirakan akan meningkat pada 2013 dan
2014. Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan
sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan
domestik. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2012 masih
mencatat surplus, meskipun mengalami tekanan defisit transaksi berjalan.
Nilai tukar Rupiah pada 2012
mengalami depresiasi dengan volatilitas yang cukup rendah. Rupiah secara
point-to-point melemah 5,91% (yoy) selama tahun 2012 ke level Rp9.638 per dolar
AS. Tekanan depresiasi terutama terjadi pada triwulan II dan III tahun 2012
terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian global, khususnya di kawasan
Eropa, yang berdampak pada penurunan arus masuk portfolio asing ke Indonesia.
Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap
terkendali pada level yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi
sebesar 4,5%±1%. Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan
tetap terjaga dengan baik.
Kebijakan Bank Indonesia akan
diarahkan untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya untuk
menjaga keseimbangan eksternal. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran
kebijakan melalui lima pilar kebijakan. Pertama, kebijakan suku bunga akan
ditempuh secara konsisten dengan prakiraan inflasi ke depan agar tetap terjaga
dalam kisaran target yang ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan
diarahkan untuk menjaga pergerakan Rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem
keuangan dan mendukung terjaganya keseimbangan internal maupun eksternal.
Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mengelola ekspektasi
inflasi. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam
mendukung pengelolaan ekonomi makro, khususnya dalam memperkuat struktur
perekonomian, memperluas sumber pembiayaan ekonomi, penguatan respons sisi
penawaran, serta pemantapan Protokol Manajemen Krisis (PMK).
D.
Memahami Peran Akutansi dalam Bidang USaha dan Pasar Modal Global
Akuntansi memegang
peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan
yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi.
Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.Akuntansi mengalami
perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis
surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal.
Dalam bertransaksi,
baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan
perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk
mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga,
khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham
di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal
juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar. Perkembangan ini
sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian
suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di samping itu, juga berarti
bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting.
Sumber :
Buku teori akuntansi, Sofyan Syafri Harahap, Edisi Revisi.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/akuntansi-internasional-11/:
http://ariajach.blogspot.com/2011/04/akuntansi-internasional-adalah.html
http://eriahandaresta.blogspot.com/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
http://lyarabbany.blogspot.com/2011/02/sejarah-akuntansi-internasional.html
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6765&Itemid=29
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/1-tugas-soft-skill-akuntansi-internasional/
http://ariajach.blogspot.com/2011/04/akuntansi-internasional-adalah.html
http://eriahandaresta.blogspot.com/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
http://lyarabbany.blogspot.com/2011/02/sejarah-akuntansi-internasional.html
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6765&Itemid=29
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/1-tugas-soft-skill-akuntansi-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar