Putri Wulandari
21209608
4EB13
PENGERTIAN ETIKA DAN PERBEDAAN EGOISME
DAN HEDONISME
I. PENGERTIAN ETIKA
1. St. John of Damascus (abad
ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat
orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia.
2. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR
: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan
nilai yang baik.
3. Menurut Drs. Sidi Gajalba
dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
4. Menurut Drs. H. Burhanudin Salam
: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
5. Menurut Maryani & Ludigdo
: etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang
di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau prifesi.
6. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia: etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
7. Menurut Aristoteles: di dalam
bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia, Pengertian etika dibagi menjadi dua
yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan
yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu,
Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara
dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human
nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau
perbuatan manusia.
8. Menurut Martin [1993], etika
didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance index or
reference for our control system”. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut
dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan
untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri.
9. Menurut Rosita noer : Etika
adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang
buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
10. Menurut K. Bertens, dalam
buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umum¬nya sebagai berikut:
Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. .
Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. .
·
Etika adalah nurani (bathiniah),
bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran
dirinya.
·
Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau
perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
·
Etika berlakunya, tidak
tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
II. PERBEDAAN EGOISME DAN
HEDONISME
ü EGOISME
Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan
diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain,
termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Egoisme selalu menekankan keuntungan pada “saya
pribadi saja”. Egoisme dapat dipecah dalam 2 jenis, yaitu egoisme etis dan
egoisme psikologis.
Egoisme etis dapat didefinisikan sebagai teori etika yang
menyatakan bahwa tolok ukur satu-satunya mengenai baik-buruk suatu perilaku
seseorang adalah kewajiban untuk mengusahakan kebahagiaan dan kepentingannya di
atas kebahagiaan dan kepentingan orang lain. Jadi, egoisme etis adalah suatu
teori umum tentang apa yang harus kita lakukan, yaitu apa yang bertujuan untuk
memajukan kepentingan pribadi kita masing-masing.
Egoisme etis cenderung menjadi hedonistis, karena menekankan
kepengintan dan kebahagiaan pribadi berdasarkan hal yang menyenangkan dan
mengenakkan. Seiap perilaku yang mengenakkan (mendatangkan kenikmatan) bagi
diri sendiri selalu dinilai sebagai perilaku yang baik dan pantas dilakukan.
Sebaliknya, perilaku yang tidak mendatangkan kenikmatan bagi diri pribadi harus
dihindari. Menurut egoisme-etis manusia seharusnya bertindak sedemikian rupa
untuk mengusahakan kepentingan pribadinya tercapai dan menghidari sebaliknya.
Egoisme-psikologis adalah pandangan yang menyatakan bahwa
semua orang selalu dimotivasi oleh perilaku, demi kepentingan dirinya belaka.
Egoisme ini disebut psikologis karena terutama mau mengungkapkan, bahwa
motivasi satu-satunya dari manusia dalam melakukan perilaku apa saja adalah
untuk mengejar kepentingannya sendiri.
ü HEDONISME
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan
menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau
pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan
manusia.
Kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani hēdonismos
dari akar kata hēdonē, artinya "kesenangan".Paham ini berusaha
menjelaskan adalah baik apa yang memuaskan keinginan manusia
dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri.
Menurut pendapat saya sifat egoisme itu sangat tidak baik untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena sifat egoisme hanya mementingkan
diri sendiri tanpa peduli dengan penderitaan orang lain. Sedangkan hedonisme
sangat baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena berpandangan dalam
hidup ini orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak
mungkin dan menghindari perasaan yang menyakitkan.
Sumber :
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme
Wah cukup menarik :D
BalasHapusPernah baca tentang Altruisme? sepertinya akan menambah sesuatu disini
http://priakabut.blogspot.com/