Putri Wulandari
21209608
4EB13
CONTOH KASUS ETIKA DI MASYARAKAT
Sabtu, 15 Oktober 2011 21.20, Surabaya. Konser
Smash dalam acara Jatim Fair 2011 dalam rangka hari jadi Provinsi Jawa Timur,
yang diselenggarakan di halaman pakiran Gran City mulai 7-8 Oktober 2011, Jumat
(14/10/2011), dihentikan sebelum usai. Konser terganggu karena penonton
berdesakan sehingga kurang lebih 40-50 penonton pingsan.
Pantauan beritajatim.com, acara yang membuat
banyak penonton pingsan itu karena terpakau artis baru 'Smash'. Mereka antusias
dan berdesakan. Apalagi penonton kebanyakan dari anak SMP dan SMA. Pada lagu
pertama, penonton masih terlihat biasa. Namun di saat lagu ke-3, satu persatu
penonton berjatuhan pingsan. Akhirnya, acara konser Smash langsung
dihentikan pukul 21.00 WIB. Informasinya, ada satu orang mengalami kesurupan
saat ada di tenda medical. "Tapi korban yang pingsan mencapai 40-50 orang
itu sudah diberi pengobatan mulai dari pemberian oksigen," kata Dadang
panita pelaksana Jatim Fair. Konser Smash yang seharusnya menyanyikan 10 lagu
tidak utuh. "Sebelum konser Smash mulai, penonton itu sudah datang ke acara
tersebut sejak pukul 16.00. Saya tidak mengira kalau penontonnya meludak,"
tambahkan Dadang. Dengan tiket masuk hanya Rp 7000, penonton sejak sore sudah
memadati acara Jatim Fair 2011. Kapasitas area hanya 2000 namun dalam
kenyataannya terdapat 3000 penonton yang berdominan kaum wanita. "Untuk
acara penutupan yang mendatangkan artis Ran, kami akan membatasi jumlah
penonton dan meminta bantuan ke pihak Polrestabes Surabaya," tandasnya.
Permasalahan yang terjadi diatas cukup jelas
untuk dikaji dan dikaitkan dengan Etika. Kasus pingsan yang terjadi pada para
penonton itu terjadi karena banyaknya penonton yang melompat pagar pembatas
demi bisa meihat idolanya secara langsung. Sebenarnya kelompok polisi yang
menjaga areal konser telah menutup pagar dan melarang para penonton untuk masuk
kedalam lokasi konser. Sebab kondisi lokasi yang telah penuh dan tidak
memungkinkan menampung lebih banyak penonton lagi. Pada mulanya penonton tidak
membrontak dan mengikuti saran sang polisi dengan baik, namun ketika sang
idolanya itu tampil kondisi tidak dapat lagi dikendalikan. Semua penonton
berusaha masuk lokasi untuk melihat SMASH secara langsung dengan cara apa pun.
Mereka melompat pagar pembatas dan mengabaikan peringatan dari polisi. Polisi
terus menghadang namun jumlah yang tidak seimbang tidak dapat mengendalikan
kondisi saat itu. Para penonton masuk sehingga lokasi penuh, sesak, dan panas
yang mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain disekitarnya.
Mereka semua bayak yang kepanasan, sesak nafas, dan bahkan pingsan.
Tanggapan :
Menurut pendapat saya dari kejadian
ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa penonton yang melakukan perbuatan itu
merupakan orang yang mempunyai Etika yang tidak baik. Hal itu dapat dibuktikan
dari perbuatan mereka yang tidak baik dilihat dari sudut pandang individu
masing-masing, yaitu mereka megabaikan keselamatan diri mereka sendiri hanya
demi melihat idolanya secara langsung. Padahal orang yang menjadi idolanya itu
adalah manusia biasa seperti kita. Selain itu dilihat dari sudut pandang adat
istiadat juga tidak sesuai dengan adat kita yang mengorbankan keselamatan diri
sendiri maupun orang lain hanya untuk kesenangan yang kurang bermanfaat. Secara
adat kita dituntut untuk selalu mematuhi norma dan nilai yang berlaku di dalam
masyarakat. Apapun peraturan yang telah ditetapkan harus kita patuhi dan tidak
boleh dilanggar. Dalam kasus diatas terlihat jelas kelompok polisi yang menjaga
areal konser telah menutup pagar dan melarang para penonton untuk masuk kedalam
lokasi konser. Sebab kondisi lokasi yang telah penuh dan tidak memungkinkan
menampung lebih banyak penonton lagi. Tapi pada saat konser dimulai semua
penonton berusaha masuk lokasi untuk melihat SMASH secara langsung dengan cara
apa pun. Dari kasus itu terlihat masih banyak orang yang belum mematuhi norma
dan nilai dalam masyarakat.
Sumber :
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar