Jumat, 12 Oktober 2012

TUGAS MINGGU2 - TAMBAHAN

Putri Wulandari
21209608
4EB13


CONTOH KASUS ETIKA DI MASYARAKAT

Sabtu, 15 Oktober 2011 21.20, Surabaya. Konser Smash dalam acara Jatim Fair 2011 dalam rangka hari jadi Provinsi Jawa Timur, yang diselenggarakan di halaman pakiran Gran City mulai 7-8 Oktober 2011, Jumat (14/10/2011), dihentikan sebelum usai. Konser terganggu karena penonton berdesakan sehingga kurang lebih 40-50 penonton pingsan.
Pantauan beritajatim.com, acara yang membuat banyak penonton pingsan itu karena terpakau artis baru 'Smash'. Mereka antusias dan berdesakan. Apalagi penonton kebanyakan dari anak SMP dan SMA. Pada lagu pertama, penonton masih terlihat biasa. Namun di saat lagu ke-3, satu persatu penonton berjatuhan pingsan. Akhirnya, acara konser  Smash langsung dihentikan pukul 21.00 WIB. Informasinya, ada satu orang mengalami kesurupan saat ada di tenda medical. "Tapi korban yang pingsan mencapai 40-50 orang itu sudah diberi pengobatan mulai dari pemberian oksigen," kata Dadang panita pelaksana Jatim Fair. Konser Smash yang seharusnya menyanyikan 10 lagu tidak utuh. "Sebelum konser Smash mulai, penonton itu sudah datang ke acara tersebut sejak pukul 16.00. Saya tidak mengira kalau penontonnya meludak," tambahkan Dadang. Dengan tiket masuk hanya Rp 7000, penonton sejak sore sudah memadati acara Jatim Fair 2011. Kapasitas area hanya 2000 namun dalam kenyataannya terdapat 3000 penonton yang berdominan kaum wanita. "Untuk acara penutupan yang mendatangkan artis Ran, kami akan membatasi jumlah penonton dan meminta bantuan ke pihak Polrestabes Surabaya," tandasnya.
Permasalahan yang terjadi diatas cukup jelas untuk dikaji dan dikaitkan dengan Etika. Kasus pingsan yang terjadi pada para penonton itu terjadi karena banyaknya penonton yang melompat pagar pembatas demi bisa meihat idolanya secara langsung. Sebenarnya kelompok polisi yang menjaga areal konser telah menutup pagar dan melarang para penonton untuk masuk kedalam lokasi konser. Sebab kondisi lokasi yang telah penuh dan tidak memungkinkan menampung lebih banyak penonton lagi. Pada mulanya penonton tidak membrontak dan mengikuti saran sang polisi dengan baik, namun ketika sang idolanya itu tampil kondisi tidak dapat lagi dikendalikan. Semua penonton berusaha masuk lokasi untuk melihat SMASH secara langsung dengan cara apa pun. Mereka melompat pagar pembatas dan mengabaikan peringatan dari polisi. Polisi terus menghadang namun jumlah yang tidak seimbang tidak dapat mengendalikan kondisi saat itu. Para penonton masuk sehingga lokasi penuh, sesak, dan panas yang mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain disekitarnya. Mereka semua bayak yang kepanasan, sesak nafas, dan bahkan pingsan.
Tanggapan :
Menurut pendapat saya  dari kejadian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa penonton yang melakukan perbuatan itu merupakan orang yang mempunyai Etika yang tidak baik. Hal itu dapat dibuktikan dari perbuatan mereka yang tidak baik dilihat dari sudut pandang individu masing-masing, yaitu mereka megabaikan keselamatan diri mereka sendiri hanya demi melihat idolanya secara langsung. Padahal orang yang menjadi idolanya itu adalah manusia biasa seperti kita. Selain itu dilihat dari sudut pandang adat istiadat juga tidak sesuai dengan adat kita yang mengorbankan keselamatan diri sendiri maupun orang lain hanya untuk kesenangan yang kurang bermanfaat. Secara adat kita dituntut untuk selalu mematuhi norma dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Apapun peraturan yang telah ditetapkan harus kita patuhi dan tidak boleh dilanggar. Dalam kasus diatas terlihat jelas kelompok polisi yang menjaga areal konser telah menutup pagar dan melarang para penonton untuk masuk kedalam lokasi konser. Sebab kondisi lokasi yang telah penuh dan tidak memungkinkan menampung lebih banyak penonton lagi. Tapi pada saat konser dimulai semua penonton berusaha masuk lokasi untuk melihat SMASH secara langsung dengan cara apa pun. Dari kasus itu terlihat masih banyak orang yang belum mematuhi norma dan nilai dalam masyarakat.

Sumber :
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar